Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehancuran parti melayu…Ahli2 sudah berpecah belah. Apa dah jadi…Dimanakah Malaysia akan datang…. 😔

Kuala Lumpur - Pemimpin koalisi Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin mengklaim dirinya memiliki jumlah dukungan yang cukup untuk menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia selanjutnya. Klaim Muhyiddin ini menantang Anwar Ibrahim yang menegaskan dirinya memiliki dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Senin (21/11/2022), Muhyiddin yang merupakan mantan PM Malaysia ini mengklaim dirinya mendapat dukungan sejumlah partai dari Sabah dan Sarawak untuk membentuk pemerintah federal yang baru dan untuk menjadi PM.

Disebutkan Muhyiddin yang menjabat Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu, bahwa Gabungan Partai Sarawak (GPS) mengklaim siap membentuk aliansi dengan Perikatan Nasional, Barisan Nasional (BN), dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS) untuk membentuk pemerintahan federal yang baru.


"Sebagai ketua, saya meyakini bahwa saya telah mendapatkan dukungan dari anggota parlemen untuk memungkinkan saya ditunjuk oleh Yang Di-Pertuan Agong sebagai Perdana Menteri ke-10, sesuai dengan Konstitusi Federal," tegas Muhyiddin dalam pernyataannya.



Muhyiddin juga menuturkan bahwa dirinya telah memberitahukan Dewan Tertinggi Perikatan Nasional soal pertemuannya dengan Premier Sarawak dan Presiden GPS Abang Johari Tun Openg soal pembentukan pemerintahan baru.

"Dia kemudian memberitahu saya bahwa para anggota parlemen GPS akan mendukung saya untuk ditunjuk sebagai Perdana Menteri," ungkapnya.

Ditambahkan Muhyiddin bahwa GRS juga menyatakan dukungan serupa untuk dirinya.

Anwar Ibrahim Juga Klaim Punya Cukup Dukungan

Klaim Muhyiddin itu secara langsung menantang pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, yang juga menegaskan telah mendapat dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru. PH diketahui meraup kursi parlemen terbanyak jika dibandingkan koalisi lainnya dalam pemilu 19 November.


Saat ditanya apakah dirinya memiliki jumlah dukungan mayoritas dalam majelis rendah parlemen Malaysia, Anwar menegaskan persoalan dukungan mayoritas itu sebenarnya telah diselesaikan pembahasannya dengan beberapa partai koalisi.

"Seperti yang saya katakan semalam, itu sudah diselesaikan tapi saya menginginkan itu benar-benar layak dan membiarkan mereka (partai-partai politik) merilis pernyataan mereka sendiri," jawab Anwar dalam wawancara dengan televisi lokal Astro Awani.


"Saya senang karena kita sebenarnya telah menyelesaikan ini. Dengan level dukungan, saya yakin, insya Allah, saya akan diberikan kesempatan untuk memimpin negara ini," tegas Anwar yang menjabat Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang memimpin koalisi Pakatan Harapan.



Hasil pemilu Malaysia pada Sabtu (19/11) diketahui tidak menghasilkan satu pun koalisi atau partai politik yang mencapai ambang batas 112 kursi -- dari total 222 kursi parlemen -- yang dibutuhkan untuk mendapatkan suara mayoritas dan berhak membentuk pemerintahan baru.

Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar meraup 81 kursi dan Perikatan Nasional yang dipimpin Muhyiddin meraup 73 kursi. Kedua koalisi sama-sama berada di posisi terdepan untuk membentuk pemerintahan baru. Namun mereka masih harus membentuk aliansi dengan koalisi atau partai lainnya untuk bisa mencapai ambang batas itu.

Selain Pakatan Harapan (PH) dan Perikatan Nasional (PN), sejumlah koalisi partai lainnya yang juga meraup kursi parlemen antara lain, Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO meraup 30 kursi, Gabungan Partai Sarawak (GPS) meraup 22 kursi, Gabungan Rakyat Sabah (GRS) meraup enam kursi, Partai Warisan meraup tiga kursi dan masing-masing satu kursi didapatkan Partai Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (KDM) dan Partai Bangsa Malaysia (PBM).

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah telah meminta partai-partai politik yang meraup kursi parlemen terbanyak untuk melaporkan hasilnya pada Senin (21/11) siang, pukul 14.00 waktu setempat. Sultan Abdullah juga meminta koalisi partai yang unggul jumlah kursi parlemen untuk menyerahkan nama calon PM mereka dalam pertemuan itu.

Posting Komentar untuk "Kehancuran parti melayu…Ahli2 sudah berpecah belah. Apa dah jadi…Dimanakah Malaysia akan datang…. 😔 "